Jumat, 18 November 2011

introfeksi diri

Kalo diibaratkan sebuah rumah, mungkin saya termasuk salah satu rumah yang sederhana namun masih terus bermimpi untuk menjadi sebuah rumah yang mewah. Seringkali saya melihat di media massa maupun online beberapa orang yang sukses di usia muda. Tentunya bukan melalui cara yang instan. Tidak segampang merebus pop mie hanya dalam waktu 3 menit. Tidak semudah membalikkan telapak tangan gajah betina yang sedang hamil 7 bulan. Beberapa dari mereka bahkan harus berkali-kali ‘terjatuh’ sebelum akhirnya bisa berdiri bangga akan hasil kerja kerasnya.
Sukses. Ada yang bilang orang yang sukses itu adalah orang yang kaya secara finansial. Seperti misal, orang yang setiap hari pergi ke mall naik Alphard atau orang yang setiap malam minggu pergi makan malam di restaurant mewah bersama kekasihnya. Tapi kalo menurut saya, orang yang sukses itu adalah orang yang berhasil meraih impiannya.
Apakah saya sudah sukses?
Oke, jangan tanyakan ini sekarang. Saya masih belum siap untuk menjawabnya. Tanyakan kembali saat saya sudah bisa nongkrong di Starbucks sambil menjinjing macbook. Tanyakan kembali saat saya bisa membiayai orang tua untuk naik haji. Yang jelas beberapa impian saya masih banyak yang  belum tercapai.
Saya tahu kesempatan menuju sukses masih terbuka lebar. Allah masih mempunyai rencana lain bagi saya. Tidak cukup usaha dan kerja keras saja untuk mendapatkannya. Tapi juga butuh pendekatan terhadap Allah berupa doa dan ibadah. Terkadang saya masih lalai melaksanakan kewajiban saya sebagai seorang muslim. Saya sempat berfikir bagaimana bisa saya meraih impian saya kalau kewajiban saya terhadap Allah saja masih belum konsisten. Mungkin saya memang harus lebih mendekatkan diri kepadaNya. Usaha dan kerja keras tak akan pernah cukup untuk menjadi bekal menuju kesuksesan.
Bagaimana dengan blogger?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar